BP Tapera Dorong Penyaluran 350.000 Rumah Subsidi Sebelum Akhir Tahun

Rabu, 05 November 2025 | 12:21:54 WIB
BP Tapera Dorong Penyaluran 350.000 Rumah Subsidi Sebelum Akhir Tahun

JAKARTA - BP Tapera menegaskan optimisme pencapaian target penyaluran rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada akhir tahun 2025.

Badan ini menargetkan 350.000 unit rumah subsidi dapat tersalurkan, dan data terkini menunjukkan realisasi yang cukup signifikan.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, mengungkapkan bahwa per 3 November 2025, realisasi KPR FLPP telah mencapai 213.630 unit dengan nilai total Rp 26,51 triliun. Angka ini setara dengan 61,03 persen dari target 350.000 unit rumah yang ditetapkan pemerintah.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh seluruh ekosistem perumahan mulai dari bank penyalur, pengembang, asosiasi, hingga pemerintah daerah yang terus bergerak bersama mendorong penyaluran FLPP,” ujar Heru.

Realisasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk 39 bank penyalur dan 7.638 pengembang yang tersebar di 398 kabupaten/kota di 33 provinsi. Langkah kolaboratif ini menjadi fondasi penting dalam percepatan penyaluran rumah subsidi, terutama di daerah yang memiliki kebutuhan tinggi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dari sisi kontribusi bank, PT Bank Tabungan Negara (BTN) masih menjadi penggerak utama dengan 104.326 unit atau 48,83 persen dari total realisasi. Disusul BTN Syariah sebanyak 44.434 unit (20,79 persen), BRI 22.709 unit (10,63 persen), BNI 10.052 unit (4,70 persen), dan Bank Mandiri 9.340 unit (4,37 persen). Data ini memperlihatkan distribusi peran lembaga keuangan dalam mendorong pertumbuhan kepemilikan rumah subsidi.

Secara geografis, Jawa Barat mencatat penyaluran tertinggi, yakni 48.252 unit rumah, diikuti Jawa Tengah 18.707 unit, Sulawesi Selatan 17.370 unit, Banten 14.094 unit, dan Jawa Timur 14.001 unit. Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota, Kabupaten Bekasi menjadi penyerap FLPP terbesar dengan 10.992 unit rumah, diikuti Kabupaten Bogor 8.086 unit dan Kabupaten Tangerang 6.304 unit.

Heru menekankan, dengan sisa waktu dua bulan terakhir, pihaknya optimistis bisa mengejar sisa 39 persen target. Berbagai langkah percepatan telah digencarkan, termasuk sosialisasi aktif bersama pemerintah daerah, kolaborasi SLIK dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempercepat verifikasi debitur, serta sinergi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.

“BP Tapera terus menjaga semangat kolaboratif ini agar setiap MBR memiliki kesempatan mewujudkan rumah impian di tahun 2025,” tegas Heru.

Pertumbuhan penyaluran rumah subsidi melalui FLPP tidak hanya mencerminkan efektivitas program pemerintah, tetapi juga memperlihatkan potensi sinergi antar lembaga keuangan, pengembang, dan pemerintah daerah. Dengan pendekatan ini, BP Tapera berhasil menghadirkan akses perumahan yang lebih cepat dan terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan.

Selain aspek jumlah, kualitas kolaborasi juga menjadi kunci. Bank dan pengembang bekerja sama untuk memastikan proses kredit rumah subsidi berjalan lancar, termasuk verifikasi kelayakan debitur, pemrosesan dokumen, hingga pengawasan pembangunan rumah. Sinergi ini menjadi fondasi untuk memperkuat ekosistem perumahan nasional, sehingga setiap rumah yang dibangun dapat langsung dihuni oleh MBR.

Heru menekankan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan perumahan layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor properti dan industri konstruksi nasional. Dengan dukungan penuh seluruh pihak, BP Tapera yakin target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai tepat waktu.

BP Tapera juga terus mendorong pengembang untuk tetap berinovasi, baik dari sisi desain rumah, efisiensi biaya pembangunan, maupun manajemen proyek, sehingga program FLPP tidak hanya memenuhi kuantitas, tetapi juga kualitas hunian. Dengan pengawasan ketat dan koordinasi yang baik, setiap MBR berkesempatan memperoleh rumah layak dan nyaman, sesuai dengan program pemerintah.

Sinergi antara pemerintah pusat, bank, pengembang, dan pemerintah daerah ini diharapkan menjadi model kolaborasi efektif dalam percepatan pembangunan rumah subsidi. Selain itu, langkah ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keuangan, akses kredit yang tepat, dan kepatuhan terhadap proses administrasi FLPP.

Dengan strategi kolaboratif, BP Tapera optimistis seluruh target dapat tercapai hingga akhir tahun 2025. Program ini menjadi bukti keberhasilan pendekatan terpadu dalam pembangunan rumah subsidi, serta menunjukkan peran strategis BP Tapera dalam mendorong masyarakat memiliki rumah impian yang layak huni.

Terkini