Update Pergerakan IHSG Hari Ini, 18 Desember 2025 dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:20:15 WIB
Update Pergerakan IHSG Hari Ini, 18 Desember 2025 dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis

JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjadi fokus perhatian investor pada perdagangan Kamis, 18 Desember 2025. 

Sejumlah analis memperingatkan potensi koreksi, seiring dengan dinamika pasar yang cukup ramai dan beragam pergerakan saham unggulan. Investor dan pelaku pasar disarankan memantau baik saham-saham berkapitalisasi besar maupun saham pilihan yang diproyeksikan memiliki performa lebih stabil.

Kinerja IHSG dan Aktivitas Pasar Rabu Kemarin

Pada perdagangan Rabu, 17 Desember 2025, IHSG ditutup melemah 0,11% atau 9,13 poin ke level 8.677,34. Sepanjang sesi, indeks bergerak di kisaran 8.660,75–8.729,47 dengan aktivitas pasar yang tinggi, tercatat volume transaksi mencapai 51,92 miliar saham dan nilai transaksi Rp37,69 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 409 saham menguat, 291 saham melemah, dan 258 saham stagnan, sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp15.949 triliun.

Saham Berkapitalisasi Besar Menjadi Tekanan IHSG

Beberapa saham berkapitalisasi besar menjadi tekanan utama bagi IHSG. Saham Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) ditutup turun 1,50% ke Rp6.550, diikuti Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 0,62% ke Rp8.025, dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 0,68% ke Rp4.370. Tekanan juga datang dari saham Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang turun 0,77% ke Rp9.725, Barito Pacific Tbk (BRPT) terkoreksi 3,57% ke Rp3.510, serta Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melemah 0,54% ke Rp1.830.

Selain itu, saham Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) turun 3,72% ke Rp2.330, sementara Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melemah 0,65% ke Rp106.300. Tekanan juga terlihat pada saham Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang ditutup turun 0,57% ke Rp3.500, serta Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang melemah 1,74% ke Rp7.050.

Saham Unggulan yang Menguat

Di sisi lain, sejumlah saham berhasil mencatatkan penguatan. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,63% ke Rp3.750, saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun tipis 0,50% ke Rp5.025, sementara Bayan Resources Tbk (BYAN) menguat 0,89% ke Rp16.975. Kondisi ini menunjukkan pergerakan pasar yang masih fluktuatif dengan pola konsolidatif pada sebagian saham unggulan.

Analisis Teknikal MNC Sekuritas

Secara teknikal, Tim Analis MNC Sekuritas menilai IHSG masih berada di bawah tekanan jual, meskipun intensitasnya mulai berkurang. MNC Sekuritas memperkirakan IHSG berada pada bagian wave [iv] dari wave 5, sehingga indeks berpotensi terkoreksi untuk menguji area 8.464–8.560 sekaligus menutup celah gap tipis. “Namun, pada skenario terburuk, IHSG diperkirakan telah menyelesaikan wave (1) dan berpotensi terkoreksi cukup dalam ke area 8.000-an,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan berada pada area support 8.553 dan 8.493, dengan resistance 8.714 dan 8.821. Proyeksi ini memberikan panduan bagi investor untuk menyesuaikan strategi perdagangan, baik untuk saham jangka pendek maupun menengah.

Faktor Global dan Domestik yang Mempengaruhi IHSG

Tim Riset Phintraco Sekuritas mencatat perhatian pelaku pasar pekan ini tertuju pada rilis sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat, seperti nonfarm payrolls Oktober dan November 2025, data retail sales, inflasi, hingga indeks PMI. Pasar juga memantau arah kebijakan moneter global melalui rapat bank sentral utama dunia, termasuk European Central Bank, Bank of England, dan Bank of Japan. Dari dalam negeri, investor menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia serta rilis data pertumbuhan kredit perbankan.

Aksi Korporasi dan Saham Pilihan Investor

Selain faktor eksternal, aksi korporasi emiten masih menjadi salah satu pendorong pergerakan IHSG. Phintraco Sekuritas menilai sejumlah saham tertentu memiliki prospek lebih menarik dan menjadi pilihan utama (top picks), yaitu INDY, BRPT, TINS, MEDC, INKP, dan MDKA.

Dari sisi teknikal, histogram negatif MACD IHSG melebar, menandakan tekanan jual, namun pelemahan Stochastic RSI mulai mereda dan mendekati area oversold. IHSG juga masih berada di bawah MA5, sehingga diperkirakan akan bergerak konsolidatif dalam kisaran 8.550–8.700 pada pekan ini. Analisis ini memberikan sinyal kepada investor untuk tetap selektif memilih saham dengan potensi kenaikan lebih kuat.

Kesimpulan Pergerakan IHSG Hari Ini

IHSG menghadapi tekanan jual namun beberapa saham unggulan tetap mencatat penguatan. Investor disarankan memperhatikan proyeksi teknikal, kondisi pasar global, serta aksi korporasi emiten untuk menentukan strategi perdagangan hari ini. Pergerakan pasar yang fluktuatif membutuhkan kehati-hatian, terutama bagi pelaku pasar jangka pendek, agar peluang dan risiko dapat dikelola secara optimal.

Terkini