IHSG

Pergerakan IHSG Awal Pekan, BRMS dan ARCI Catatkan Kenaikan Signifikan

Pergerakan IHSG Awal Pekan, BRMS dan ARCI Catatkan Kenaikan Signifikan
Pergerakan IHSG Awal Pekan, BRMS dan ARCI Catatkan Kenaikan Signifikan

JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pembukaan perdagangan yang positif pada Senin, 15 Desember 2025, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat, menandai optimisme investor di awal pekan. 

Pada pembukaan, IHSG berada di level 8.705,24 dan kemudian bergerak menguat 0,17% menuju 8.675,18 pada pukul 09.05 WIB. Rentang pergerakan indeks pada awal perdagangan cukup lebar, dengan level terendah 8.668,07 dan tertinggi 8.715,18, sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp15.907 triliun.

Saham Unggulan Menjadi Sorotan Investor

Fokus perhatian investor pada hari ini tertuju pada beberapa saham unggulan, khususnya sektor pertambangan dan perbankan. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menjadi sorotan karena menguat 6,10% pada awal perdagangan, diikuti PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) yang naik 4,96%. Saham lain yang mencatatkan penguatan signifikan antara lain PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) naik 2,72% dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) melonjak 12,77%. Penguatan ini menjadi indikasi bahwa investor masih percaya pada potensi saham-saham emiten unggulan di tengah sentimen global dan domestik.

Sentimen Global dan Prospek Suku Bunga AS

Menurut Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus, pergerakan IHSG pekan ini (15–19 Desember 2025) akan dipengaruhi oleh sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat. Salah satu sentimen utama datang dari laporan Non Farm Payrolls (NFP) untuk Oktober dan November yang diperkirakan mengalami penurunan drastis hingga sekitar 55.000. Selain itu, S&P Global Composite PMI Flash AS Desember diperkirakan sedikit melemah tetapi tetap berada dalam zona ekspansi, sementara inflasi AS pada November diprediksi turun tipis ke level 3%.

“Kondisi data ekonomi AS tersebut membuka peluang bagi The Fed untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan pada kuartal I/2026. Hal ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham global, termasuk Indonesia,” ujar Indri.

Fokus Investor pada Kebijakan Domestik

Dari sisi domestik, pelaku pasar juga mengamati arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan pekan ini. Konsensus memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 4,5%. 

Sentimen domestik ini diharapkan memberi ruang bagi investor untuk meningkatkan aktivitas transaksi saham, terutama pada emiten yang memiliki potensi masuk rebalancing indeks MSCI. Fenomena teknikal seperti window dressing dan santa claus rally diprediksi turut mendukung kenaikan indeks menjelang akhir tahun.

Data Ekonomi Penting dan Aksi Korporasi

Tim Riset Phintraco Sekuritas menambahkan, selain keputusan BI, investor juga akan menanti sejumlah data ekonomi penting dari AS, termasuk nonfarm payrolls Oktober dan November 2025, retail sales, inflasi, serta indeks PMI. Keputusan kebijakan moneter dari ECB, BoE, dan BoJ juga menjadi perhatian global yang dapat memengaruhi sentimen IHSG. Di sisi domestik, investor akan mengamati hasil Rapat Dewan Gubernur BI dan pertumbuhan kredit perbankan pada Rabu, 17 Desember 2025.

Secara teknikal, IHSG menunjukkan pelebaran histogram negatif MACD, yang menandakan tekanan jual masih ada meski mulai mereda. Stochastic RSI juga menunjukkan tanda-tanda pelandaan, mendekati area oversold. Namun, IHSG masih berada di bawah level MA5, sehingga kemungkinan konsolidasi pada kisaran 8.550–8.700 diprediksi masih tinggi sepanjang pekan ini.

Saham Pilihan untuk Dipantau Pekan Ini

“Selain data makro, aksi korporasi juga diperkirakan menjadi pendorong pergerakan IHSG. Investor sebaiknya memperhatikan saham-saham yang berpotensi menjadi top picks pada pekan ini, termasuk INDY, BRPT, TINS, MEDC, INKP, dan MDKA,” tulis Phintraco.

Penguatan saham BRMS dan ARCI mencerminkan optimisme pasar terhadap sektor pertambangan, seiring prospek harga komoditas yang stabil di pasar global. Investor juga melihat peluang keuntungan jangka pendek melalui momentum teknikal, sementara fundamental emiten tetap menjadi pertimbangan utama. Sedangkan sektor perbankan, termasuk BBYB, mendapat dorongan dari ekspektasi penurunan suku bunga BI yang dapat meningkatkan likuiditas dan daya beli nasabah.

Fenomena Akhir Tahun yang Mendorong IHSG

Selain itu, fenomena window dressing dan santa claus rally yang biasa terjadi menjelang akhir tahun memberi dorongan tambahan pada IHSG. Praktik ini biasanya melibatkan pengelolaan portofolio oleh investor institusi untuk mempercantik laporan tahunan, yang kemudian berdampak pada pergerakan harga saham tertentu.

Kesimpulan dan Strategi Investor

Dengan sejumlah faktor global dan domestik yang memengaruhi pergerakan IHSG, investor diharapkan tetap selektif dalam memilih saham. Memperhatikan kombinasi sentimen makroekonomi, teknikal, dan aksi korporasi menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi.

Secara keseluruhan, pembukaan perdagangan hari ini menunjukkan sentimen positif di pasar saham Indonesia, dengan IHSG menguat dan sejumlah saham unggulan bersinar di awal pekan. Investor disarankan terus mengikuti perkembangan data ekonomi, keputusan suku bunga, dan aksi korporasi untuk merespons peluang serta risiko dengan tepat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index